Rabu, 27 Desember 2017

Al-Amien Untuk Umat dan Bangsa


Pesantren dengan modifikasi sintesa tradisonal dan modern mempunyai efektifitas yang tinggi dari sisi pembelajaran. Sistem klasikal yang terintegrasi dengan tradisi pesantren beribadah, berlatih dan kemandirian telah membuka wajah baru dunia pesantren, terlebih setelah Gontor berhasil memodifikasi sistem kepesantrenan pada tahun 1926.

Sejak saat itu pesantren lainnya bermunculan dengan suatu keakraban dengan sistem pembelajaran kelas. Termsuk kemudian Al-Amien Prenduan pada tahun 1952 yang nyaris sama dengan Gontor plus beberapa modifikasi penyesuaian dengan kultur dan kebutuhan masyarakat setempat.

Secara berangsur-angsur Al-Amien sebagai bentuk adaptasi kurikulum ala Gontor menunjukkan dinamikanya yang khas. KH. Moh. Tidjani, KH. Moh. Idris Jauhari dan KH. Maktum menjadi trimurti Al-Amien yang mengrahkan Al-Amien terus berkembang yang tidak hanya sekedar meniru, akan tetapi memulai suatu hal yang baru.

Pada tahun 90an Al-Amien membuka sistem unik yang relatif berbeda dengan TMI (Tarbiyatul Mu'allimin Al-Islamiyah) sebagai representasi dari KMI Gontor, yaitu Ma'had Tahfidzil Al-Qur'an (MTA). MTA merupakan jawaban Al-Amien terhadap kebutuhan masyarakat yang menginginkan putranya sebagai Hafidhul Qur'an namun tetap mampu berbahasa Arab sebagai kemampuan ikonik santri TMI.

Dua sistem berjalan berdampingan di lingkungan komplek yang sama telah berjalan bertahun-tahun. Bahkan dapat dikatakan tiga sistem jika ditambah dengan IDIA (Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien) yang juga masih dalam satu komplek. Seluruh kegiatan pada masing-masing lembaga memiliki konsentrasi yang khas, namun secara umum ikonik bahasa menjadi ciri bersama santri Al-Amien.

Ciri Al-Amien yang terus berkembang, tidak mudah puas dengan yang telah diraih adalah spirit yang terus bergejolak. Kini KH. Ahmad Fauzi Tijani dan KH. Ghozi Mubarok Idris menjadi duo nahkoda Al-Amien yang tidak berhenti berinovasi. Semoga Al-Amiem terus tumbuh dengan prinsip al-muhafadhah 'ala qdimis sholeh wal akhdu bil 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar