Sabtu, 11 November 2017

Rektor IDIA Dr. KH. Ghazi Mubarok Idris Kenalkan Sistem Pesantren Di Perguruan Tinggi


Pesantren sebagai model pendidikan Islam asli Indonesia mempunyai karakteristik tersendiri dibandingkan sistem pendidikan lainnya. Ketangguhannya tidak terbantahkan,  lintasan zaman yang telah dilewati oleh pesantren di bumi Nusantara ini menjadi salah satu indikator dari ketangguhannya.

Kini pesantren terus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Keberhasilannya melahirkan manusia tangguh dan utuh di berbagai profesi yang digeluti oleh para alumninya semakin menambah penasaran masyarakat luas untuk melihat dan bahkan mungkin ingin merasakan langsung atmosfer pesantren.

Memasuki dekade terakhir,  pesantren mulai dilirik oleh berbagai perguruan tinggi di negeri ini. IAIN/UIN yang tersebar di seluruh Indonesia sebagian ada yang menggandeng sistem pesantren sebagai penunjang untuk memcapai visi dan misi yang diusung oleh masing-masing perguruan tinggi.

Diantara IAIN yang menyisipkan sistem pesantren di Kalimantan sepanjang pengetahuan penulis ada IAIN Samarinda dan IAIN Pontianak. Sistem pesantren tersebut berjalan istiqamah walau masih dengan tambal sulam.

Untuk menutupi kekuarangan tersebut IAIN Samarinda melaui laman FB Badru Tamam (dosen IAIN Samarinda) memperlihatkan aktifitas penyempurnaan sistem pesantren di lingkungan perguruan tinggi. Hadir dalam acara tersebut Dr. KH. Ghozi Mubarok Idris sebagai pembicara.

Dr. KH. Ghazi Mubarok Idris adalah sosok yang tepat untuk berbicara persoalan pesantren di lingkungan perguruan tinggi. Pertama,  karena beliau saat ini sebagai rektor IDIA (Institut Dirosah Islamiyah Al-Amien). Kedua,  beliau dari sejak belia hidup di pesantren dan dapat dikatakan produk asli pesantren.

Semoga kehadiran beliau dan status beliau yang hadir sebagai pengasuh pondok dan akademisi di dunia pendidikan Nasional semakin memantapkan bahwa pesantren adalam sistem pendidikan yang cukup tepat untuk bangsa ini. Teruslah berkiprah Kiyai untuk menginspirasi bangsa ini agar mampu menjadi bangsa yang maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar