Gelar doktor merupakan gelar akademik yang prestesius serta tidak mudah untuk mendapatkannya. Rentang waktu dari 2003 hingga 2008 IDIA belum memiliki doktor. Sehingga pada suatu saat pimpinan Pondok almarhum KH. Moh. Tidjani Djauhari dan wakil pimpinan KH. Moh. Idris Jauhari kerap menyampaikan impiannya tersebut di berbagai pertemuan.
Para santri dan asatidz selalu didorong untuk terus melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi hingga sampai pada strata doktoral. Sehingga pada suatu saat dalam espektasi pimpinan dan seluruh masyayikh pondok, Al-Amien memiliki ratusan doktor, bahkan bila perlu seluruh asatidz sampai pada strata doktor.
Impian tersebut lambat laun semakin menjadi kenyataan. Memasuki tahun 2010 Al-Amien mulai memiliki kader-kader doktor dan hingga saat ini jumlahnya semakin bertambah. Sampailah pada tahun 2017 giliran Ust. Musleh Wahid meraih gelar doktor.
Gelar doktor tersebut dapat beliau raih setelah mengikuti ujian terbuka promosi doktor di UIN Sunan Ampel Surabaya kemarin (15/11). Gelar doktor tersebut dengan resmi diraih setelah yang bersangkutan juga dapat mengajukan dan mempertahan desertasinya dengan judul "Prilaku Politik Kiyai Pesantren: Studi Relasi Politik dan Kiyai di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk".
Tanpa menunggu lama setelah pengukuhan doktor tersebut, mengalir sejumlah ucapan selamat dari ratusan teman, kerabat dan alumni Al-Amien di akun FB beliau. Seluruhnya mengungkapkan ikut berbahagia serta espektasinya untuk gelar baru yang disandang ust. Musleh Wahid.
Kami seluruh keluarga besar IKBAL Kalbar juga mengucapkan selamat kepada guru kami tercinta Ust. Dr. Musleh Wahid. Semoga semakin bertambahnya SDM yang lebih mumpuni dari generasi sebelumnya Al-Amien semakin maju dan berjaya melahirkan kader-kader Islam yang lebih bermutu. Alfu Mabruk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar