Kamis, 09 November 2017

M. Iqbal Politisi Santri Yang Matang, Siap Cerminkan Politik Elegan


Santri berpolitik,  bukan fenomena yang baru.  Bahkan sejak lahirnya bangsa ini sudah ribuan santri turut andil secara aktif dalam perpolitikan nasional maupun internasional.

Politik adalah sarana untuk mencapai tujuan kemaslahatan bersama.  Bahwa ada tindakan yang kotor,  culas dan menjijikkan bukan berarti politiknya yang kotor.  Lebih tepatnya tentu adalah oknum politisi yang bersangkutan yang kotor dan menjijikkan.

Dengan demikian memilih menjadi politisi di tengah-tengah kepercayaan publik yang menurun bukan perkara mudah. Namun hal itu tetap menjadi pilihan bagi M. Iqbal seorang politisi PDI Perjuangan yang berlatar belakang santri. Baginya,  politik sarana dakwah paling efektif untuk mengenalkan jati diri Islam yang rahmatan lill'alamin.

Berbagai isu bertebaran di kalangan santri, khususnya dari kawan-kawan Iqbal sendiri. Pilihannya pada mesin politik berlebel "merah" tersebut banyak dinilai negatif. Seakan-akan bahwa partai pilihannya tersebut adalah partai yang jauh dari Islam.

Sebaliknya,  politisi santri lainnya yang berangkat dari partai-partai hijau dianggap lebih Islami. Pandangan tersebut begitu sangat dangkal,  dimana Islam hanya dipahami dari simbol dan warna saja dan menepikan nilai-nilai intrinsik dari Islam itu sendiri.

Dalam sebuah pertemuan,  anggota DPRD Kab. Kubu Raya M. Iqbal memberikan komentar singkatnya,  bahwa pandangan simbolik tersebut menandakan bahwa yang berargumen tidak mengerti politik.  Menurut Iqbal,  "Islam itu bukan ada pada gambar dan warna, tapi ada dalam tindakan".

Sungguh suatu komentar di luar dugaan,  karena dilihat dari sikap M. Iqbal yang santai rupanya dia memiliki pemahaman yang cukup dalam tentang politik. Dengan tetap pada pendiriannya,  M. Iqbal tetap yakin PDIP adalah partai yang tepat sebagai media aspirasi untuk menunjukkan Islam yang santun dan rahmatan lill'alamin.

Sebagai langkah nyata dalam kontestasi pilgup Kalbar,  Iqbal akan tetap mengikuti hasil keputusan partai untuk mengusung calon gubernur.  Masih dalam perbincangan,  Karolin Margaret kemungkinan menjadi salah satu tokoh yang masuk dalam bursa kandidat calon gubernur dari PDIP.

"Siapapun gubernurnya,  yang penting Kalbar aman, tentram dan sejahtera rakyatnya. Inilah sebanar-benarnya Islam,  bukan hanya sekadar gambar dan warna". Begitu komentar M. Iqbal sebagai politisi yang juga sebagai alumni Al-Amien.

Harapannya,  Kalbar tidak seperti Jakarta dan provinsi lainnya. Kalbar tetap harus damai dalam perbedaan. Tidak boleh terjebak pada warna dan gambar. Yang merah silahkan dan hijau monggo,  selama tidak saling mencaci maki. Karena kita semua mencintai Kalbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar