Kamis, 20 Juni 2019

Al-Amien Prenduan Lembaga Pendidikan Kader Islam


Momentum yang tidak pernah lekang dari ingatan setiap alumni Al-Amien adalah pengalaman mengikuti workshop keguruan. Workshop tersebut tidak sekedar ritus tahunan, tapi menjadi satu rangkaian yang tidak terpisahkan dari ruh pendidikan yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

Walau demikian, tidak berarti setiap alumninya harus berprofesi menjadi guru, tentu juga tidak menafikan jika kemudian alumni Al-Amien banyak juga yang berprofesi jadi guru. Oleh karena itu Al-Amien tidak dapat sekedar disederhanakan dengan identitas pesantren khusus keguruan. Al-Amien memiliki identitas yang lebih besar dari itu, yaitu sebagai lembaga pendidikan kader Islam.

Lembaga pendidikan kader dan relasinya dengan aktifitas konkret keseharian rangkaian nilai keguruan yang ditanamkan di Al-Amien hanya sebagai wasilah untuk mencapai bobot kader Islam yang bermutu. Karena hanya dengan penanaman nilai keguruan itulah segala perangkat, kompetensi dan keterampilan menjadi seorang kader dapat terpenuhi.

Workshop keguruan yang digelar pasca rangkaian formal pendidikan selama kurang lebih 4-6 tahun lebih sekedar sebagai terminal penghubung antara yang normatif menuju gelaran aplikatif. Di dalam workshop tersebut setiap alumni tidak sekedar diminta mengulang teori-teori mengajar (ta'alim) yang pernah mereka terima di kelas, tetapi juga dijadikan sebagai momentum kontemplatif-filosofis mengenai makna menjadi seorang guru dalam arti luas.

Dengan demikian, gambaran workshop keguruan yang digelar di Al-Amien dapat dibilang "agak" berbeda dari workshop keguruan lainnya. Kedalaman makna "guru" betul-betul diurai sangat serius hingga harus melibatkan seluruh elemen pondok bahkan juga melibatkan para masyayikh dan pimpinan pondok.

Seluruh alumni yang baru saja menuntaskan pendidikan formalnya (khususnya TMI) wajib mengikuti workshop tersebut. Kewajiban tersebut tentu tidak sekedar kekhawatiran pada kealpaan para santri terhadap teori-teori pengajaran yang pernah mereka terima, tetapi jauh lebih penting dari itu adalah pemantik nyala kobaran ruh pengabdian dan keikhlasan. Pada poin inilah sebenarnya esensi workshop keguruan di Al-Amien.

Sebagai salah satu hasilnya dari rangkaian penanaman ruh keguruan tersebut telah menghadirkan sederet tokoh nasional seperti Ahmadie Toha, Jamal D Rahman, Samson Rahman, Mun'im Sirry, Zuhairi Misrawi dan sejumlah nama-nama besar lainnya yang kini telah mengabdi banyak untuk agama dan negeri ini. Bersyukurlah kita yang pernah menjadi bagian dari Al-Amien. Semoga nyala pengabdian dan keikhlasan itu tetap nyala liizil Islam wal Muslimin.(AT).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar