Kota ini mulai menunjukkan pertumbuhannya. Kini didiami sekitar 234 ribu jiwa dengan komposisi suku dan agama yang sangat beragam.
Kemajemukan tersebut semakin membuat kota ini lebih dinamis. Pertumbuhannya tidak sekadar dari fertilitas biologis manusianya, ekonomi, politik, budaya dan agama juga ikut tumbuh berkembang dengan baik.
Gajah mada misalnya, menjadi ruas jalan ikonik kota Pontianak yang hidup pada siang dan malam hari. Ada pertumbuhan ekonomi, transaksi budaya, perbincangan politik bahkan mungkin juga jalinan asmara.
Namun sejauh ini, kesibukan kota ini masih terbilang kondusif. Seruputan kopi dan harum buah durian mulai dari Desember hingga akhir Pebruari nanti diperkirakan masih akan tetap setiap menemani para penikmat kota ini.
Mengenai kulinernya, tidak kalah dengan kota-kota besar lainnya. Tawaran hasil kekayaan sungai Kapuas serta konsep restoran bergenre tepian sungai semakin menanjakkan selera siapapun yang ingin mencoba kuliner khas bumi khatulistiwa.
Selain dari itu, Kota Pontianak juga memiliki sejumlah agenda budaya yang biasa diadakan di kota Pontianak. Salah satunya yang paling dekat untuk saat ini adalah agenda perayaan tahun Imlek dengan pagelaran barongsai serta pawai khas Tionghoa yang membuat Kota Pontianak berasa seperti di China.
Menarik bukan??. Anda ingin merasakan sensasinya?. Kota Pontianak terbuka untuk Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar