Sabtu, 11 November 2017

Fajar Di Al-Amien Prenduan Yang Dirindukan

Tayaqqadlu ya niyam, suara mengalun dari pengeras suara masjid megah yang berada di tengah-tengah kompleks terdengar pada setiap kamar para santri. Para mudabbir furai'at wal hujraat bergegas bangun lebih awal, kemudian langsung membangunkan seluruh penghuni kamar untuk bergegas ke masjid.

Jam masih menunjukkan jam 03.00 WIB dini hari,  suasana masih gelap dengan sepoi angin malam yang masih mengundang ngantuk. Namun para santri harus mengabaikan godaan tersebut dan harus memilih berwudlu dan mendirikan sholat sunah tahajud di masjid hingga datang kumandang adzan shubuh.

Kebiasaan tersebut sudah menjadi sunah pondok, sehingga tidak hanya santri yang dikenakan kewajiban qiyamul lail,  namun juga para asatidz, kiyai dan seluruh penghuni pondok. Semuanya harus memaksa diri hadir di masjid sekitar satu jam menjelang shubuh.

Bagi para santri Al-Amien,  qiyamul lail adalah ruh santri yang tidak bisa dipisahkan dari sosok santri.  Prinsip bekerja keras pada siang hari dan sujud pada malam hari adalah kebiasaan yang secara istiqamah ditanamkan oleh pondok kepada setiap sanntri.

Jikapun harus terkantuk-kantuk dan bahkan mungkin sedikit merasa jengkel di dalam hati,  namun itu semua adalah masa awal yang sulit yang harus dilewati. Suatu saat, akan datang suatu kesadaran dimana qiyamul lail akan menjadi kebutuhan.

Sembari menunggu kumandang adzan shubuh,  beberapa santri ada yang mengaji,  membaca buku dan ada yang berdiskusi dalam bentuk halaqah-halaqah yang dibimbing oleh ustadz muda. Suasana fajar yang mungkin sangat sulit didapat di tempat lain, sehingga momen tersebut menjadi kesan tersendiri yang sulit untuk dilupakan oleh setiap santri.

Itulah Al-Amien Prenduan yang tidak hanya hadir sebagai tempat pengajaran tapi hador sebagai lembaga pendidikan yang komprehensif. Tidak sekedar meningkatkan kemampuan intelektual,  tapi juga kemampuam emosional dan spritual secara teoritis dan praktis.

Subuh luar biasa itu,  menjadi cerita menarik dan hangat serta mendekatkan bagi setiap alumni. Angkatan berapapun, jika bercerita tentang suasana subuh di Al-Amien maka akan selalu membuat suasana hangat dengan cerita dan kesan yang beragam, sampai pada cerita-ceirita yang mengundang tawa.

Ayo,  kapan kita nyantri lagi...!?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar