Mendebarkan, karena Vietnam begitu tampil sangat agresif sejam menit pertama. Sebaliknya Indonesia seakan tidak pernah mendepat peluang untuk menyerang. Beberpa kali shooting on target yang dilesakkan para pemain Vietnam, cukup membuat jantung berdegup. Beruntung, kiper Garuda Muda Satria Tama tampil sempurna, sehingga tidak ada satu golpun yang mampu dicetak oleh Vietnam.
Secara statistik, Vietnam memang berada cukup jauh di atas level Indonesia. Permainan cepat dan kecerdikan skill setiap pemainnya cukup menjadi indikator utama yang dapat menunjukkan level yang lebih tinggi dari Indonesia.
Walau demikian, permaianan sepak bola bukan hanya persoalab level. Sepak bola adalah apa yang terjadi di lapangan. Kemenangan maupun kekalahan kadang tidak selalu berbanding lurus dengan catatan hitam putih di atas kertas. Selasa malam (22/8) Indonesia berhasil mementahkan relasi level dan kemenangan dengan menahan imbang Vietnam dengan skor 0-0.
Kenyataan lain bencana diusirnya gelandang Garuda Muda Hanif Syahbandi dari lapangan pada menit 64 semakin membuat jantung berdegup lebih kencang. Sekali lagi Indonesia berhasil mementahkan hitung-hitungan di atas kertas dengan tetap menahan imbang sampai akhir laga, walau hanya dengan 10 pemain.
Puncaknya, Indonesia dan mungkin seluruh pecinta bola di tanah air merasa cukup puas dengan hasil imbang tersebut. Pada saat yang sama, pecinta Garuda mulai berhitung di atas kertas bahwa laga berikutnya melawan Kamboja akan lebih mudah. Namun sekali lagi, sepak bola adalah apa yamg terjadi di lapangan, bukan apa yang dipredikaikan di atas kertas.
Jadi, Garuda Muda tetaplah fokus untuk tampil dengan baik meraih hasil sempurna. Semoga Indonesia menang di lapangam, bukan di atas kertas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar